Cari Blog Ini

Jumat, 16 November 2012

“Preparat Whole Mount Stomata”


LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK TUMBUHAN PRAKTIKUM I
“Preparat Whole Mount Stomata”


Logo Unhalu (4)
 






OLEH :

     
      NO. STAMBUK              :  F1D1 10 043
      KELOMPOK                   :  III (TIGA)
      JURUSAN                       : BIOLOGI-A
      PROG. STUDI                 : BIOLOGI



LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Tumbuhan memiliki tiga organ utama, yakni akar, batang, dan daun. Organ adalah susunan daribeberapa jaringan yang membentuk dan memiliki fungsi serta tujuan yang sama pada suatu organ tumbuhan. Banyak jaringan yang terdapat pada tumbuhan, yang tersusun pula oleh banyak sel, sehingga dapat membentukjaringan penyusun tumbuhan. Sel dan jaringan tumbuhan dapat kita lihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Banyak cara atau metode untuk mengamati bentuk sel pada tumbuhan, dapat menggunakan preparat awetan maupun preparat yang bukan awetan. Metode untuk melihat sel stomata daun dapat menggunkan praparat whole mount, sehingga pada praktikum ini digunakan preparat whole mount stomata, gunanya untuk melihat bentuk stomata pada daun secara keseluruhan dan dibuat lebih bervariasi dengan menggunakan cara dan seni tertentu agar hasil pengamatan lebih bagus dan indah.

B.       Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk membuat sediaan organisme atau bagian tumbuhan secara utuh.

C.       Manfaat Praktikum
Manfaat pada praktikum kali ini adalah dapat melatih kreatifitas mahasiswa untuk mampu membuat preparat/sediaan organisme atau bagian tumbuhan secara utuh dengan metode Whole Mount semi permanen.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroteknik merupakan teknik pembuatan sediaan atau preparat secara  mikroskopis, tentunya pendekatan teoritis tidaklah memadai untuk memahami secara menyeluruh mengenai Mikroteknik, sebab yang namanya teknik lebih menekankan pemahaman pada wilayah aplikatifnya meskipun pada dasarnya landasan teoritis juga diperlukan dalam rangka memberikan beberapa petunjuk yang harus dilalui agar proses pembuatan sediaan sesuai dengan prosedural kerja dan alasan penggunaan ataupun pemilihan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan Mikroskopis. Salah satu teknik dalam pembuatan preparat adalah menggunakan metode wholemount (Hidayat, 1995). Whole mount (Sedian Utuh) yaitu penyiapan sediaan yang terdiri atas keseluruhan organ tubuh organisme secara utuh. Contoh dari tanaman yang dapat dibuat preparat menggunakan preparat whole mount adalah lumut, sori paku, daun dengan trikoma dan daun dengan stomata (Zaifbio ).
Whole mounth merupakan metode pembuatan preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului adanya proses pemotongan. Jadi pada metode ini, preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Gambar yang dihasilkan oleh preparat whole mounth ini terlihat dalam wujud utuhnya seperti ketika organisme tersebut masih hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi secara umum saja
Metode pembuatan preparat yang digunakan untuk pengamatan secara menyeluruh, artinya mempelajari struktur vegetatif dan reproduktifnya tanpa melakukan penyayatan terhadap tanaman tersebut karena metode ini menggunakan semua bagian tanaman sebagai preparatnya. Tentu saja tanaman yang diamati haruslah berukuran kecil sehingga dapat termuat pada objek glass. Sedangkan pada tanaman yang agak besar bisa dilakukan pemangkasan agar menjadi lebih rapi dan kecil. Metode whole mounth mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan metode ini adalah dapat mengamati seluruh bagian tanaman dengan jelas tiap bagian-bagiannya. Sedangkan kelemahannya adalah metode ini hanya bisa dilakukan pada tanaman dengan ukuran yang kecil saja tidak bisa tanaman yang besar sehingga metode ini perlu terus dikembangkan dengan melakukan bebagai percobaan.( Wahyuni, 2008).

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.       Waktu dan Tempat
Praktikum Mikroteknik Tumbuhan dengan judul “Preparat Whole Mount Stomata”, dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 08.00 WITA sampai selesai. Bertempat di Geding Mipa Baru, ruang Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Unnsitas Haluoleo, Kendari.

B.       Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum 1”Preparat Whole Mount Stomata”.

No
Nama Alat
Kegunaan
1.
Mikroskop Elektron
Untuk melihat whole mount stomata dengan praparat semi permanen.
2.
Silet Goal
Untuk menyayat bagian daun yang akan diambil sebagai subjek amatan.
3.
Kaca arloji
Sebagai wadahuntuk meletakkan obejek yang akan diamati.
4.
Cawan petri
Sebagai wadah penyimpanan bahan,
5.
Pipet tetes
Untuk mengambil larutan.
6.
Kuas halus
Untuk mengambil sayatan yang diletakkan di atas objek.
7.
Kaca objek + penutup
Untuk meletakkanobjek yang siap diamati.
8.
Tissue
Untuk membersihkan sisa larutan yang berada pada kaca objek.
9.
Kertas label
Untuk menulisan data pengamatan.
10.
Botol selai
Untuk tempat menyimpan preparat/sediaan.


Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum 1”Preparat Whole Mount Stomata”
No
Nama Bahan
Kegunaan
1.
1.      Daun Begonia (Begonia sp.), daun alamanda (Allamanda cathartica L.), daun jagung (Zea mays), dan daun kumis kucing (Orthosiphon spicatus).

Untuk melihat whole mount stomata dengan praparat semi permanen.
2.
Alcohol 70 %
Sebagai larutan fiksatif
3.
Aquades
Sebagai penghilang larutan fiksatif dari bahan amatan
4.
Safranin 1 %
Sebagai larutan pewarna pada sayatan epidermis.
5.
Asam nitrat (HNO3) 25 %
Sebagai larutan untuk melinakkan daun
6.
Glyserin 30 %
Sebagai perekat antara. sel-sel 1 dengan yang lain.


C.       Prosedur Kerja
1.      Memfiksatifdaun dalam larutan fiksatif dalam alcohol 70 % selama 1 jam.
2.      Pencucian dilakukan dengan membuang larutan fiksatif lalu megganti aquades beberapa kali.
3.      Melunakkan daun dngan merendamnya dalam larutan asam nitrat 25% selama 15-30 menit.
4.      Sebelum mebuat sayatan paradermal, terlebih dahulu daun dicuci dengan akuades, melihat sayatan di baah mikroskop jika sudah tipis atau belum.
5.      Mengambil sayatan dengan kuas, lalu membilasnya degan akuades.
6.      Sayatan di rendam dalam larutan bayclin selam 5-10 menit untuk melarutkan korofilyang akan menghalangi stomata.
7.      Membilas sayatan selanjutnya dalam aquades sampai larutan baycli hilang.
8.      Pewarnaan : mewarnai sayatan epidermis daun dengan pewarna tunggal, yaitu sagranin 1% selama 3-5 menit.
9.      Membilas kembali sayatan yang telah diwarnai dengan aquades.
10.  Mengambil sayatan dengan kuas, lalu meletakkannya di atas kaca objek, lalu teteskan larutan glyserin 30%.
11.  Menutup sayatan dengan kaca penutup,lalu membersihkan sisa larutan glyserin dengan tissue.
12.  Mengolesi pinggiran kaca penutup dengan kutek bening.
13.  Memberi table di salah satu ujung kaca objek
14.  Mengamati preparat yang sudah jadi di bawah mikriskop.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil Pengamatan
1.      Whole Mount stomata Daun Jagung (Zea mays)
Keterangan :
1.      Stomata
2.      Sel penutup (guard cell)
3.      Sel tetangga (subsidiary cells)
4.      Sel epidermis

Perbesaran 100X

2.      Whole Mount stomata Daun Begonia (Begonia Sp.)


 

Keterangan :
1.      Stomata





Perbesaran 100X

3.      Whole Mount stomata Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Keterangan :
1.      Stomata
2.      Sel tetangga (subsidiary cells)



Perbesaran 100X


4.      Whole Mount stomata Daun Kumis kucing (Orthosiphon spicatus)
mKeterangan :
1.      Stomata
2.      Celah (Porus)
3.      Sel penutup (guard cells)
4.      Sel tetangga (subsidiary cells)
5.      Sel epidermis
Perbesaran 100X

Perbesaran 100X


B.     Pembahasan

Mikroteknik merupakan teknik pembuatan sediaan atau preparat secara  mikroskopis, mikroteknik menekankan pemahaman yang yang besar pada aplikatifnya, meskipun teori juga di butuhkan dalam hal untuk memberikan beberapa petunjuk penting dalam proses pembuatan sediaan sesuai dengan prosedural kerja. Salah satu teknik dalam pembuatan preparat adalah menggunakan metode wholemount. Wholemount ( Sedian Utuh ) yaitu penyiapan sediaan yang terdiri atas keseluruhan organ tubuh organisme secara utuh. Contoh dari tanaman yang dapat dibuat preparat menggunakan metode whole mount adalah daun kumis kucing, daun jagung, dan daun cabai.
Dalam praktikum ini kami menggunakan daun Begonia (Begonia sp.), daun alamanda (Allamanda cathartica L.), daun jagung (Zea mays), dan daun kumis kucing (Orthosiphon spicatus) sebagai bahan yang akan di buat sediaan Wholemount. Langkah pertama dalam pembuatan preparat  Wholemount yang kami lakukan adalah mencari tumbuhan daun kumis kucing, daun begonia, daun alamanda, dan daun jagung, serta memilih daun yang paling baik untuk dilakukan proses pembuatan preparat syarat utama untuk memilih daun yang akan digunakan adalah yang masih memiliki morfologi yang utuh. Langkah selanjutnya dalam pembuatan preparat Wholemount adalah semua bahan.dimasukan ke dalam wadah atau cawan petri dalam tahapan ini bahan yang dimasukkan diharapkan lebih dari 1 sehingga jika terjadi kesalahan dalam proses pembuatan atau ada hasil yang buruk maka masih ada cadangan yang digunakan. Selanjutnya setelah bahan dimasukkan ke dalam wadah maka langsung dilakukan fiksasi dengan cara ditetesi larutan KOH hingga bahan tadi kesemuanya terendam selama 24 Jam. kemudian dipindahkan ke gelas arloji lalu ditetesi aquades selama 10 menit, perlakuan ini bertujuan untuk mencuci bahan dari sisa-sisa larutan KOH. Selanjutnya, ditetesi asam nitrat (HNO3) 10% selama 30 menit dengan tujuan agar daun menjadi lunak dan mudah untuk disayat, kemudian sesudah 30 menit dicuci lagi dengan menggunakan Aquades selama 10 menit agar sisa larutan dari asam nitrat menjadi hilang dan bersih.
Melakukan Dehidrasi alkohol 30%, 50%, 70%, 80%, 100%, 100% masing-masing selama 10 menit, dehidrasi ini bertujuan untuk menarik air dari jaringan tumbuhan sehingga mendapatkan preparat yang bagus. Setelah itu dilakuakan pewarnaan agar gambar whole mount yang diperoleh lebih indah dan bagus. Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan pewarna tunggal yaitu safranin 1% selama 5 menit kemudian dilakukan pengamatan di bawah mikroskop jika hasilnya memuaskan maka langsung diberi Enthelen dan langsung ditutup dengan menggunakan kaca penutup.
Pada praktikum mikroteknik whole mount stomata ini, hanya dua bahan yang berhasil diamati dan memperoleh gambar yang baik, yakni whole mount stomata daun jagung (Zea mays) dan whole mount stomata daun kumis kucing (Orthosiphon spicatus). Hal ini dapat terjadi, karena kurangnya kehati-hatian dari para praktikan dan juga kurangnya ketelitian dalam menyayat  daun secara mikrotom.












BAB V
PENUTUP
A.      Simpulan
Dari hasil pengamatan pada praktikum ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
·         Wholemount adalah metode pembuatan preparat yang digunakan   untuk melihat sediaan utuh atau keseluruhan organisme baik itu hewan maupun tumbuhan.
·       Syarat utama bahan yang digunakan dalam pembuatan preparat Wholemount adalah berukuran kecil dan bentuknya masih utuh
·       Bahan yang digunakan dalam pembuatan preparat Wholemount kali ini adalah daun Begonia (Begonia sp.), daun alamanda (Allamanda cathartica L.), daun jagung (Zea mays), dan daun kumis kucing (Orthosiphon spicatus).
·        Pada pembuatan preparat Wholemount dengan media daun jagung (Zea mays sp.) dan daun kumis kucing (Ortosipon stamineus) ini hasil yang didapatkan sangat bagus namun sedikit kurang maksimal, karena kurangnya ketelitian dan kehati-hatian dalam menyayat bagian yang akan dosayat secara mikrotom
B.       Saran
Saran yang ingin saya ajukan pada praktikum kali ini adalah agar para praktikan dapat lebih memperhatikan proses praktikum serta ikut terlibat sehingga hasil yang didapatkan lebih baik dan lebih bagus.





DAFTAR PUSTAKA

           Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB Bandung.
          Wahyuni, Sri. 2008. Buku petunjuk praktikum biologi terapan III. Lab Biologi  UMM. Malang.
Zaifbio.wordpress.com/category/mikroteknik/preparat whole mount. Minggu, 23Oktober 2011, Kendari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar